KOMPAS.com - Kuota dua persen khusus pelamar disabilitas pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak terpenuhi hingga batas waktu pendaftaran berakhir.
Demikian disampaikan kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melalui Kabid Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian, Serahlihuddin, saat dikonfirmasi Kamis (19/9/2024).
"Iya, dari 6 formasi yang dibuka khusus untuk disabilitas, hanya satu memenuhi syarat dan satu orang lainnya tidak memenuhi syarat," kata Serahlihuddin.
Baca juga: Belum Dapat Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 di Hari Terakhir? Ini Solusinya
Sosok yang akrab disapa Ser ini menyebut jumlah pelamar CPNS mencapai 3.963 orang.
Rinciannya, tenaga teknis sebanyak 3.200 orang pelamar dan tenaga kesehatan sebanyak 760 orang.
Setelah dilakukan verifikasi administrasi, 3.609 pelamar memenuhi syarat (MS) dan 354 orang tidak memenuhi syarat (TMS).
"Jumlah tersebut (3.963) merupakan pelamar yang sudah memasukkan berkas yang memenuhi syarat hanya 3.609 orang, sedangkan 354 pelamar tidak memenuhi syarat," sebutnya.
Adapun tahapan selanjutnya kata Ser, yakni Konfirmasi penggunaan nilai seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Tahun 2023 oleh peserta seleksi, mulai 18 sampai dengan 28 September 2024.
Selanjutnya, masa sanggah pada 20-22 September 2024. Dilanjutkan dengan jawaban masa sanggah 20-24 September 2024. Pengumuman masa pascamasa sanggah pada 23-29 September 2024.
Baca juga: Cara Konfirmasi Penggunaan Nilai SKD, Pelamar CPNS 2024 Cek
Disinggung terkait jumlah pelamar yang sudah memasukkan berkas dibandingkan dengan tahun lalu, ia mengaku pada penerimaan tahun ini meningkat hingga 10 kali lipat.
Apalagi jumlah formasi yang dibuka sangat terbatas hanya 275 formasi saja.
"Peminat kita untuk menjadi PNS cukup tinggi, sehingga kita minta mereka untuk segera mempersiapkan diri jelang tahapan penerimaan selanjutnya," tambahnya.
Ser menyebutkan, "Tahun ini Pemda Sumbawa hanya membuka 275 formasi CPNS terdiri dari 100 formasi tenaga kesehatan dan 175 tenaga teknis."