Kecewa dengan Pengumuman Hasil CPNS, Massa Serang Polsek dan Bakar Kantor Dinas

Jumat, 2 Oktober 2020 | 14:30 WIB
Kantor Disnaker Keerom dibakar oleh massa yang tidak terima pengumuman hasil seleksi CPNS 2018, Keerom, Papua, Kamis (1/10/2020) (Istimewa) Kantor Disnaker Keerom dibakar oleh massa yang tidak terima pengumuman hasil seleksi CPNS 2018, Keerom, Papua, Kamis (1/10/2020)
Editor Setyo Puji

KOMPAS.com - Ratusan orang di Kabupaten Keerom, Papua, mengamuk dan merusak sejumlah kantor pelayanan publik.

Aksi anarkis yang dilakukan pada Kamis (1/10/2020) sore tersebut diduga karena mereka kecewa dengan pengumuman hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyesalkan aksi anarkis yang dilakukan massa tersebut.

Dari informasi yang didapat, kerusuhan itu dipicu karena massa tak terima dengan hasil seleksi CPNS.

Baca juga: Massa Rusak dan Bakar Kantor Dinas di Kabupaten Keerom, 6 Orang Ditangkap

Pasalnya, ditemukan ada sejumlah formasi yang tak diisi oleh masyarakat Papua.

"Ini disesalkan karena sesungguhnya hasil penerimaan CPNS itu sudah 80 persen warga asli Papua," kata Paulus saat dihubungi.

"Hanya saja penerimaan perawat, guru, dokter yang memerlukan kualifikasi tertentu itu yang mereka tidak terima, mereka berharap semuanya diisi oleh orang asli Papua," kata dia.

Serang polsek dan bakar kantor disnaker

Ratusan massa yang melakukan protes atas hasil seleksi CPNS 2018, melakukan aksi pengrusakan kantor Bupati Keerom dan membakar Kantor Disnaker dan BPMK Keerom, Papua, Kamis (1/10/2020)Istimewa Ratusan massa yang melakukan protes atas hasil seleksi CPNS 2018, melakukan aksi pengrusakan kantor Bupati Keerom dan membakar Kantor Disnaker dan BPMK Keerom, Papua, Kamis (1/10/2020)

Paulus mengatakan, massa tersebut awalnya menyerang Polsek Arso Kota.

Karena berhasil dipukul mundur petugas, akhirnya massa berpindah lokasi dan menyerang kantor Disnaker Keerom dan lainnya.

"Awalnya mereka melakukan pelemparan ke Polres Keerom tapi bisa dipukul mundur. Namun kemudian mereka melakukan upaya-upaya seperti merusak dan membakar," terang Paulus.

Sementara itu, Kapolres Keerom AKBP Baktiar Joko Mujiono mengatakan, usai menyerang polsek itu massa merusak dan membakar Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BMPK).

Halaman:
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.