KOMPAS.com – Punya mata dengan rabun jauh (mata minus), bisa menjadi kendala saat masuk sekolah kedinasan atau instansi pendidikan berbasis militer seperti Akmil dan Akpol.
Karena beberapa perguruan tinggi ikatan dinas ini meminta seluruh taruna dan taruni harus memiliki fisik yang sehat. Salah satunya, kesehatan mata. Karena itu sekolah kedinasan seperti IPDN, STMKG, bahkan sekolah kedinasan Kemenkumham dan Kemenhub juga melarang siswa dengan mata minus.
Meski begitu ada beberapa sekolah kedinasan yang memperbolehkan calon pendaftar memiliki mata minus. Tentu persyaratan mata minus ini memiliki ketentuan yang berbeda antar sekolah kedinasan.
Baca juga: 6 Sekolah Kedinasan Punya Syarat Tinggi Badan, Ada IPDN hingga STIN
Saat ini sekolah kedinasan pendaftarannya belum dibuka untuk tahun ajaran 2025/2026. Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan mengumumkan jadwalnya melalui web resmi dan media sosial BKN.
Keuntungan masuk sekolah kedinasan, siswa bisa kuliah gratis jenjang D4-S1, tinggal di asrama dengan fasilitas lengkap dan saat lulus berkesempatan besar menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Berikut ini informasinya yang dirangkum Kompas.com pada Kamis (22/5/2025).
Mana saja kelima sekolah kedinasan yang boleh mata minus?
1. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Calon taruna dan taruni STMKG milik BMKG juga bisa menjadi pilihan. Sekolah ini memperbolehkan penggunaan kacamata dengan batas lensa spheris maksimal -4 D dan silindris hingga -2 D.
Hanya saja peserta wajib bebas dari buta warna. Jika diterima, peserta juga harus bersedia menjalani prosedur Laser-Assisted In Situ Keratomileusis (LASIK) dengan biaya sendiri. Syarat lainnya termasuk tinggi badan minimal 160 cm (pria) dan 155 cm (wanita), serta kondisi fisik dan mental yang sehat.
2. Politeknik Statistika (STIS)
STIS adalah sekolah kedinasan milik Badan Pusat Statistik (BPS). Para pendaftar yang menggunakan kacamata atau lensa kontak, baik minus maupun plus, selama ukurannya tidak melebihi 6 dioptri.
Calon mahasiswa tidak boleh mengalami buta warna, baik total maupun parsial. Selain itu, syarat umum lainnya mencakup kesehatan fisik dan mental, kemampuan beraktivitas di dalam maupun luar ruangan, serta bebas dari narkoba.
Baca juga: 22 Sekolah Kedinasan Kemenhub, Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS
3. Sekolah Tinggi Intelijen Negara ( STIN)
Sekolah ini berada di bawah naungan Badan Intelijen Negara ini juga memungkinkan pendaftar dengan mata minus atau plus, selama ukurannya maksimal 1 baik + (plus) atau - (minus).
Walaupun tanpa mata minus, STIN mensyaratkan peserta wajib memiliki tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita, tidak memiliki tato atau bekas tato, serta sehat secara jasmani dan rohani.
4. Politeknik Keuangan Negara STAN
STAN adalah salah satu sekolah kedinasan terfavorit pada seleksi tahun lalu. Namun pada persyaratan tahun lalu, sekolah ini tidak mencantumkan batasan khusus terkait kondisi mata. Fokus persyaratan fisik lebih kepada larangan memiliki tato, bekas tato, serta tindik kecuali karena alasan agama atau budaya.
Syarat ini berlaku untuk pria maupun wanita, dengan ketentuan khusus terkait jumlah dan lokasi tindik pada tubuh.
5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN)
Terakhir, ada Politeknik SSN yang juga memberikan peluang bagi pendaftar berkacamata dengan ukuran maksimal plus atau minus 1, tetapi tidak memperbolehkan penggunaan lensa silindris.
Selain bebas dari buta warna total maupun parsial, peserta juga harus memenuhi syarat tinggi badan dengan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita. Tinggi badan harus seimbang dengan berat badan dan bebas dari tato atau tindik di tempat yang tidak wajar.
Demikian lima sekolah kedinasan yang boleh mata minus dan bisa didaftar tahun 2025.