BLORA, KOMPAS.com – Seleksi pengadaan pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Blora tahun 2024 telah diumumkan.
Namun, beberapa formasi khusus tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis, tidak diminati pelamar.
Formasi yang sepi peminat mencakup dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, patologi anatomi, penyakit dalam, radiologi, urologi, bedah umum, serta orthopaedi dan traumatologi.
Baca juga: Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP
Kepala Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora, Edi Widayat, mengakui bahwa kekosongan pendaftar untuk formasi tersebut menjadi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
“Memang tidak gampang untuk memperoleh spesialis. Di kota kecil seperti Blora, jumlah dokter spesialis masih terbatas,” ujar Edi, Rabu (22/1/2025).
Edi menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan kekosongan formasi CPNS dokter spesialis, termasuk minimnya jumlah dokter spesialis, kurangnya minat untuk mengabdi di daerah kecil, dan lokasi kerja yang jauh dari tempat tinggal pelamar.
“Kami berharap dengan membuka formasi ini, para dokter spesialis mau mengabdi di Blora agar masyarakat tidak perlu pergi ke luar daerah untuk mendapatkan layanan kesehatan,” imbuh Edi.
Baca juga: CPNS Dokter Spesialis Sepi Peminat, Pemkab Ponorogo Sekolahkan Dokter Umum
Meski demikian, Dinkesda tetap bertekad untuk terus membuka formasi dokter spesialis pada seleksi CPNS berikutnya. Hal ini dilakukan guna melengkapi jenis pemeriksaan kesehatan di Kabupaten Blora.
Dalam seleksi CPNS tahun 2024, Pemkab Blora membuka 208 formasi dengan rincian:
128 formasi untuk tenaga kesehatan
74 formasi untuk tenaga teknis umum
5 formasi untuk tenaga teknis khusus disabilitas
1 formasi tenaga teknis khusus cumlaude
Edi berharap di masa mendatang, minat dokter spesialis untuk mengabdi di Blora dapat meningkat, sehingga pelayanan kesehatan di daerah tersebut semakin optimal.
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain di Indonesia, menyoroti tantangan yang dihadapi daerah kecil dalam menarik tenaga kesehatan spesialis.