Sebanyak 1.967 CPNS Mengundurkan Diri, Paling Banyak di Instansi-instansi Ini

Rabu, 23 April 2025 | 10:42 WIB
Kepala Badan Kepegawain Nasional (BKN) Zudan Arif Fakrulloh saat Rapat Koordinasi Percepatan Penetapan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi TA 2024 secara virtual, Rabu (16/4/2025). (DOK. Kemenpan-RB) Kepala Badan Kepegawain Nasional (BKN) Zudan Arif Fakrulloh saat Rapat Koordinasi Percepatan Penetapan Surat Keputusan (SK) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Formasi TA 2024 secara virtual, Rabu (16/4/2025).

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang lulus seleksi tahun 2024 mengundurkan diri.

Dari jumlah tersebut, paling banyak berasal dari instansi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan 640 orang.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh dalam rapat bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).

Disusul oleh Kementerian Kesehatan dengan 575 orang, Kementerian Komunikasi dan Digital 154 orang, Badan Pengawas Pemilu 131 orang, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 121 orang.

“Yang banyak mengundurkan diri sesungguhnya hasil optimalisasi. Optimalisasi adalah kebijakan pemerintah yang dibuat untuk menghindari formasi yang kosong,” kata Zudan.

Baca juga: Ada 1.967 CPNS Mengundurkan Diri, Penempatan Jauh hingga Gaji Kecil Jadi Alasan

Zudan memisalkan pelamar yang tidak lolos menjadi dosen di Universitas A, tetapi kemudian dilimpahkan ke Universitas B karena formasi kosong.

Namun, pelamar itu kemudian mengundurkan diri. “Ada yang lulus karena formasi kosong,” tutur Zudan.

Zudan memberikan contoh lagi, misalnya seorang peserta yang melamar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).

Namun, tidak lolos karena berada di peringkat ketiga, sementara hanya ada dua formasi.

Dengan adanya skema optimalisasi, peserta tersebut dialihkan ke Universitas Udayana yang membuka formasi serupa tetapi tidak ada pelamar.

“Optimalisasi itu konsepnya begini, ada formasi yang kosong, tidak ada pendaftarnya. Nah, kalau itu dibiarkan, akan terjadi kekosongan yang besar,” kata Zudan.

Namun, tidak semua CPNS yang lolos dari jalur optimalisasi bersedia ditempatkan di formasi baru.

Dari total 16.000 formasi yang berhasil terisi melalui skema ini, Zudan mencatat bahwa sekitar 1.967 peserta akhirnya memilih mengundurkan diri.

Baca juga: BKN Telah Terbitkan NIP CPNS 374 Instansi dan NI PPPK 436 Instansi

Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.