Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani mengatakan, perusahaan asal China Huayou akan menggantikan LG untuk pemimpin konsorsium investasi pengembangan baterai listrik (EV batterry) di Indonesia.
Menurut Rosan, dirinya sudah bertemu dengan pihak Huayou dan mendapat respons yang positif.
Rosan juga bilang bahwa Huayou memang sebelumnya sudah ada dalam ekosistem besar konsorsium pengembangan baterai listrik di Indonesia.
"Jadi kita sudah bertemu dengan Huayou. Saya sendiri juga sudah bertemu dengan Huayou, sangat-sangat positif. Karena mereka sudah sejak tahun 2024 ya untuk menjadi konsorsium dari LG jadi sebenarnya dalam konsorsium LG itu sebelumnya memang sudah ada Huayou," jelas Rosan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, yang disiarkan secara daring pada Rabu (23/4/2025).
"Jadi mereka sekarang menjadi leading konsorsium itu," tegasnya.
Selengkapnya klik di sini.
Pembatalan realisasi investasi pengembangan baterai listrik (EV battery) di Indonesia direspons dengan pernyataan optimis oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Presiden, Indonesia masih punya peluang untuk menarik investasi dari negara lain untuk pengembangan baterai listrik.
Kepala Negara juga menekankan masa depan Indonesia tetap cerah.
"Ya pasti ada (peluang menarik investasi dari negara lain)," ujar Prabowo kepada media usai bertemu Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (22/4/2025).