KOMPAS.com - Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun merupakan perguruan tinggi vokasi negeri di bawah Kementerian Perhubungan yang memiliki visi usat unggulan dan inovasi pendidikan dan pelatihan vokasi di bidang teknis perkeretaapian berbasis teknologi global.
PPI Madiun menempati luas lahan 19,8 hektar di Jalan Tirta Raya Madiun, Jawa Timur.
Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS), sampai tahun tahun 2030, dunia perkeretapian Indonesia membutuhkan 1.720 orang regulator yang terdiri atas perencanaan, pengujian, inspektorat dan auditor.
Di samping itu juga membutuhkan 78.740 orang sumber daya manusia (SDM) yakni operator yang terdiri atas perencana, pemeriksa dan perawat.
Untuk mencapai target 78.740 SDM bidang perkeretaapian sampai tahun 2030, PPI Madiun menjalankan kelas reguler yaitu mendidik taruna baru lulusan SMA atau SMK.
Baca juga: Sekolah Kedinasan Poltekip-Poltekim Kini Jadi Poltekpin, Lulus Bisa Jadi CPNS di Kemenkumham
Selain itu, PPI Madiun juga menjalankan kelas paralel mendidik SDM perkeretaapian yang sudah bekerja di pemerintahan sebagai regulator ataupun di perusahaan-perusahaan sebagai operator.
Saat ini, PPI Madiun menawarkan empat program studi untuk calon taruna dari lulusan SMA atau SMK. Calon taruna bisa memilih program studi sesuai minat dan bakat masing-masing.
Empat program studi tersebut yaitu D3 Teknologi Bangunan dan Jalur Perkeretaapian, D3 Teknologi Elektro Perkeretaapian, D3 Teknologi Mekanika Perkeretaapian.
Sebagai informasi, lulusan sekolah kedinasan kereta api atau Politeknik Perkeretaapian Indonesia bisa bekerja mengabdi di pemerintahan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Lalu apa saja prospek lulusan PPI Madiun? Berikut rangkumannya.