Penjelasan Sri Mulyani soal Gaji PNS Tidak Naik Tahun Depan

Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:53 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026, di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Sri Mulyani memerinci kebutuhan investasi Rp 7.450 triliun untuk capai target pertumbuhan 2026. (ANTARA/Putu Indah Savitri ) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026, di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Sri Mulyani memerinci kebutuhan investasi Rp 7.450 triliun untuk capai target pertumbuhan 2026.

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan pemerintah tidak menaikkan gaji PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau ASN (Aparatur Sipil Negara) pada 2026.

Alasannya karena pemerintah mempertimbangkan kecukupan anggaran negara yang bebannya akan bertambah jika gaji PNS naik.

Sementara Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar anggaran negara pada tahun depan difokuskan untuk program-program prioritas.

Baca juga: Gaji PNS 2026 Tak Naik, Berapa Besaran Saat ini?

Ilustrasi gaji, penghasilan, kenaikan gaji.SHUTTERSTOCK/JIRSAK Ilustrasi gaji, penghasilan, kenaikan gaji.

"Untuk gaji, kita juga akan melihat pada fiscal space untuk tahun 2026 yang mayoritas diisi untuk program-program prioritas nasional," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (16/8/2025).

Alasan ini juga berlaku bagi pembukaan seleksi Calon PNS (CPNS) tahun depan. 

Dengan demikian, pemerintah masih belum ada rencana untuk membuka rekrutmen CPNS pada 2026.

Sebab, pemerintah telah menyelenggarakan seleksi CPNS pada tahun ini sehingga diperlukan koordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk menghitung kebutuhan PNS tahun depan.

Baca juga: Gaji PNS 2026 Tak Naik, Sri Mulyani: Fokus Anggaran ke Prioritas Nasional

"Ada kapasitas fiskal yang juga harus dipertimbangkan. Jadi untuk hal itu kita belum melakukan eksersis terutama untuk recruitment," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo telah menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 akan diutamakan untuk delapan agenda prioritas.

Hal ini diungkapkan Prabowo saat menyampaikan pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2026 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

"RAPBN 2026 kita utamakan pada 8 agenda prioritas," ujar Prabowo.

Halaman:
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.