Ombudsman Temukan 4 Kelemahan yang Picu Masalah di Rekrutmen CPNS

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Ombudsman Republik Indonesia Robert Na Endi Jaweng mengatakan, inspektorat atau aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) di seluruh kementerian/lembaga masih lemah dalam empat hal.

Kelemahan ini diungkapkan Robert karena banyaknya temuan laporan mengenai berbagai masalah yang muncul dalam proses rekrutmen calon pegawai negeri sipil ( CPNS) di instansi pemerintahan.

"Karena inspektorat kita itu, saya harus sampaikan terbuka, lemah dalam empat hal. Lemah otoritasnya, lemah kapasitasnya, lemah dukungan sumber dayanya, anggaran, dan sebagainya. Output produknya itu enggak selalu dipakai, enggak dilihat," ujar Robert, saat ditemui di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).

Robert menilai, empat aspek tersebut semestinya diperkuat untuk menjamin kelancaran dalam program rekrutmen CPNS.

Baca juga: Ketua KPK: Bupati Kolaka Timur Tak di Tempat Saat OTT

"Jika ternyata inspektorat atau pengawas internal tidak optimal, ada keterbatasan, baru kemudian ke Ombudsman," kata Robert.

"Bukan Ombudsman kemudian menghindari pekerjaan, tapi sebaiknya ini kemudian prosesnya itu selesaikan dulu dalam," sambung dia.

Pada seleksi CPNS 2024-2025, laporan atau pengaduan para pelamar CPNS justru lebih banyak kepada Ombudsman ketimbang instansi terkaitnya.

"Ini ada enggak laporan ke Inspektorat? Belum. Kami kan enggak bisa kemudian menolak ya, dalam situasi seperti itu karena ini soal nasib orang," kata Robert.

Robert mengakui, seleksi CPNS pada 2024-2025 merupakan proses yang tidak mudah dan menemui sejumlah masalah saat perekrutan.

Sebab, seleksi ini menyedot 5,5 juta pelamar yang bersaing mengisi 1,2 juta formasi.