NUNUKAN, KOMPAS.com – Selama ini, tes CPNS dari Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dilakukan di Kota Tarakan.
Terkait hal itu, Pemerintah Daerah Nunukan tengah mengupayakan agar tes CPNS Nunukan dilakukan di Nunukan, tidak di daerah lain.
Hal ini menimbang letak geografis Nunukan yang merupakan perbatasan Negara RI-Malaysia. Selain itu, pelamar CPNS harus mengeluarkan banyak biaya jika harus mengikuti tes di Kota Tarakan.
Baca juga: 9 Tahun Buka Pendaftaran CPNS, Begini Penjelasan Pemkab Nunukan
"Selama ini tes CPNS dilakukan di Kota Tarakan. Kita selalu prihatin dengan perjuangan warga perbatasan karena butuh biaya tidak murah dan jalan yang tidak mudah untuk dilalui sampai di wilayah perkotaan," ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Nunukan, Sura’i, Selasa (17/9/2024).
Sura’i mencontohkan, warga di pedalaman Lumbis Pansiangan dan Lumbis Hulu harus mengeluarkan uang sekitar Rp 12 juta dan harus bertaruh nyawa melalui sungai berarus deras.
Sementara warga dari Lumbis, harus merogoh kocek untuk sewa mobil sekitar Rp 500.000 bahkan lebih, menuju Dermaga Sei Ular.
Di Sei Ular, per orang akan dimintai uang sekitar Rp 25.000 per orang untuk menyeberang dengan speed boat menuju Nunukan.
Sampai Nunukan, mereka akan kembali merogoh saku dengan membayar angkutan kota, sewa penginapan, dan makan.
"Perjalanan masih harus sambung lagi ke Tarakan dengan speed boat dengan biaya Rp 300.000-an. (Belum biaya) Grab ke tujuan, dan lainnya. Kebayang kan bagaimana perjuangan mereka. Dan betapa sakit hati kami ketika mereka dinyatakan tidak lolos tes. Itu membuat nurani kita terluka,’’ urai Sura’i.
Hal yang sama, terjadi juga bagi warga yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia, di dataran tinggi Krayan.