YOGYAKARTA, KOMPAS.com – “Saya buang jauh-jauh gengsi.” Kalimat ini diucapkan dengan mantap oleh Dika Widia Putra, pria 27 tahun lulusan S2 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada ( UGM), yang kini memilih berjualan bakso sebagai jalan hidupnya.
Warung bakso milik Dika, bernama “Bang Uyo”, berdiri sederhana di parkiran barat Taman Monjali, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dikelilingi rimbunnya pepohonan, warung ini memberikan suasana sejuk yang nyaman bagi para pembeli.
"Saya asal dari kecil di Jepara. Cuman bapak, ibu, simbah dari Sukoharjo," ujar Dika saat ditemui Kompas.com di warungnya, Jumat (25/4/2025).
Dika menamatkan SMA pada 2015 dan berhasil diterima di Fakultas Peternakan UGM.
Setelah lulus S1, pandemi Covid-19 membuatnya kembali ke kampung halaman di Jepara. Di sana, ia membantu orangtuanya berjualan bakso sambil sekaligus belajar membuatnya.
"Saya sempat membantu orangtua satu tahunan, berhubung orang tua basic-nya dari kecil emang berdagang bakso di situ saya belajar selama Covid, belajar dari bisnis orangtua," katanya.
Dorongan untuk melanjutkan S2 datang dari orangtuanya yang ingin melihat anaknya mencapai pendidikan pascasarjana.
"Sebenarnya untuk melanjutkan jenjang ke S2 itu kemauan dari orangtua malahan awalnya. Soalnya bapak itu kepingin walaupun dagang bakso, ingin anaknya bisa sampai pasca sarjana," ungkap Dika.
Baca juga: Cara Membuat Bakso Urat Sederhana Tanpa Baking Powder, Enak dan Sehat
Dengan bantuan promotor yang bersedia membimbingnya, Dika melanjutkan studi S2 di UGM dan lulus pada April 2024.
Usai lulus, Dika mencoba mengikuti seleksi CPNS dan berhasil lolos SKD. Namun, ia gagal di tahap SKB karena kalah peringkat.