Buang Gengsi, Lulusan S2 UGM Ini Pilih Jualan Bakso usai Gagal Tes CPNS

Jumat, 25 April 2025 | 16:15 WIB
Dika Widia Putra saat melayani pembeli di warung baksonya di Taman Parkir Monjali, Kabupaten Sleman (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA) Dika Widia Putra saat melayani pembeli di warung baksonya di Taman Parkir Monjali, Kabupaten Sleman
|
Editor Ihsanuddin

"Di SKB saya kalah perangkingan... Ya udah berarti rejekinya yang peringkat satu," tuturnya.

Ia juga sempat melamar ke beberapa perusahaan swasta, tapi mayoritas penempatan di luar DIY atau Jawa Tengah, sementara ia adalah anak sulung yang perlu dekat dengan orangtua.

Dari kebingungan itu, Dika memilih membuka usaha bakso sendiri di Yogyakarta.

Ia terinspirasi dari bakso berbentuk kotak yang ia temui di Surabaya, lalu memodifikasi konsep tersebut berdasarkan ilmu dan pengalaman dari orangtuanya.

"Bakso kan bentuknya selalu bundar, saya terinspirasi dari yang ada di Surabaya, baksonya bentuknya kotak," kata Dika.

Baca juga: Alasan CPNS Mengundurkan Diri: Gaji Kecil hingga Penempatan Jauh

Usaha warung bakso Bang Uyo ia dirikan dengan tabungannya sendiri, menolak tawaran bantuan modal dari orangtua.

"Dulu saya sempat ditawari sama orangtua modal, nggak usah, jangan Bu... saya masih punya tabungan, coba saya maksimalkan," katanya.

Bukan Sekadar Berjualan

Dika menyewa gerobak, mengambil alih kontrak lokasi dari usaha sate klatak yang tutup, dan mengganti seluruh perlengkapan dengan miliknya sendiri.

Modal awalnya tak sampai Rp 10 juta, dengan biaya sewa gerobak hanya Rp 150.000 per bulan.

Meski lulusan S2 dan aktif dalam organisasi semasa kuliah, Dika tidak merasa malu.

Halaman:
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku
Komentar
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.