AMBON, KOMPAS.com - Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Ambon mengaku telah menjadi korban pengancaman dan pelecehan oleh seniornya.
Wanita berinisial JM ini mengadukan kasus yang menimpanya itu saat menghadiri acara Wali Kota Jumpa Rakyat (Wajar) di Kantor Wali Kota Ambon pada Jumat (19/9/2025).
Pengakuan JM tersebut sontak menghebohkan warga di Kota Ambon setelah videonya tersebar luas di berbagai platfrom media sosial.
Dari video yang beredar, JM mengaku pelecehan terhadap dirinya dilakukan oleh seniornya berinisial NW. Kejadian itu terjadi di lingkungan Kantor Satpol PP Kota Ambon pada 8 September 2025 lalu.
“Saya menjadi korban pelecehan di kantor Satpol PP oleh oknum yang juga senior saya inisial NW di kantor Satpol PP,” kata JM sambil menangis.
Baca juga: Jangan Diam, Penumpang Harus Lapor jika Ada Pelecehan Seksual di Kereta Api
JM menurutrkan, sebelum kejadian, ia dan seorang rekannya berinisial RP sedang berada di aula kantor tersebut. Tiba-tiba, NW yang sudah dalam keadaan mabuk mendatangi kantor dan menghampiri mereka.
“Dia datang dalam keadaan sudah mabuk lalu menyandarkan diri pada saya, tapi kami tidak hiraukan lalu kami keluar ke parkiran tapi dia mengikuti saya,” kata dia.
“Beberapa teman saya sudah pulang lalu saya sampai sore saya di dalam aula bersama teman saya RP, lalu Nowa datang dalam keadaan sudah mabuk lalu menyandarkan diri pada saya lalu kami keluar di parkiran lalu dia ikuti saya,” ucap dia.
JM mengungkapkan, di area parkiran, Nowa kemudian menyampaikan kata-kata tidak pantas dan mengancam akan menyiksa keduanya. Saat itulah Nowa menghampiri JM dan melecehkannya secara fisik.
Baca juga: Terjadi Lagi, Bocah di Bandung Barat Jadi Korban Pelecehan Tetangga Sendiri
JM menambahkan selama ini dia menahan diri untuk tidak mengungkap masalah tersebut karena takut statusnya yang masih CPNS.
Namun, aksi pelecehan yang menimpanya itu membuatnya tertekan hingga akhirnya ia terpaksa mengadukannya dalam acara tersebut.