“Fungsi pembukaan CPNS adalah untuk menyerap tenaga kerja, terutama ketika sektor swasta sedang lesu. Jika mereka harus menunggu hingga Oktober 2025, maka ada dampak ekonomi yang cukup besar,” paparnya.
Selain itu, konsumsi rumah tangga juga bisa terpengaruh karena ribuan calon ASN yang belum menerima gaji tidak dapat membelanjakan uangnya sebagaimana mestinya. Situasi ini bisa berdampak pada sektor ritel dan jasa.
Baca juga: Macam-macam Alasan Pemerintah Tunda Pengangkatan CPNS-PPPK
Bhima mengidentifikasi tiga faktor utama yang menjadi penyebab penundaan pengangkatan CPNS 2024:
1. Tekanan Anggaran Pemerintah
“Kas pemerintah mulai menurun tajam,” ujarnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh pembuatan sistem Coretax dan potensi rendahnya penerimaan pajak 2025, sehingga pemerintah harus menunda belanja pegawai.
2. Prioritas Program Lain
Pemerintah lebih memprioritaskan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta modal Danantara, yang menyebabkan alokasi belanja pegawai menjadi lebih terbatas.
3. Kurangnya Perencanaan Rekrutmen
Bhima menilai Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) kurang matang dalam perencanaan seleksi CASN 2024. Seleksi dilakukan sebelum pemerintahan baru dilantik, sehingga bisa terjadi ketidaksesuaian dengan kebutuhan yang sebenarnya.
Baca juga: Pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 Diundur, Puluhan Ribu Warga Teken Petisi Online
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Rini Widyantini menyatakan bahwa penundaan pengangkatan CPNS 2024 bertujuan untuk menciptakan sistem pengangkatan yang lebih serentak dan terkoordinasi.